NEW DELHI, KOMPAS.com — Di banyak budaya, anak lelaki dianggap jauh lebih penting ketimbang anak perempuan. Karena itu, banyak orang melakukan apa saja untuk mendapatkan anak lelaki.
Ritual "mandi api" yang disebutnya adalah mengisap mariyuana, berdoa pada Dewa Syiwa, dan menari mengelilingi api unggun.
Kailash Singh tidak mandi sejak dia menikah pada tahun 1974. Rambutnya pun sudah gimbal karena tidak pernah dipotong dan dikeramasi.
Tidak mandi sehari saja, bau badan bisa membuat orang lain menjauh. Apalagi bila 37 tahun tidak menyentuh air seperti yang dilakukan Kailash Singh.
Lelaki 65 tahun itu bekerja sebagai petani dan peternak sapi. Dia biasa bekerja di sawahnya di dekat Varanasi, kota suci di India yang terletak di tepi Sungai Gangga. Di daerah itu, suhu rata-rata mencapai 47 derajat celsius.
Kailash Singh tidak memedulikan omongan tetangga. Yang dia dengar adalah ajaran guru agamanya yang mengatakan dia akan mendapat anak lelaki yang akan menjadi pewarisnya jika dia tidak mandi.
Yang paling menderita tentu keluarganya. Mereka sudah mencoba berbagai cara agar kepala keluarga itu mau mandi.
Istrinya, Kalavati Devi, bahkan pernah mengancam tidak mau tidur dengannya kalau dia tidak mandi. Akan tetapi, Kalavati kalah. Dia bahkan memberinya tujuh anak perempuan.
Bujukan halus tidak mempan, mereka pun main paksa. Mereka menyeret Kailash Singh ke sebuah sungai. "Akan tetapi, dia melawan kami, lalu kabur. Kami berkali-kali memaksanya mandi, tetapi dia bertahan," kata sang istri.
"Katanya, dia lebih baik mati ketimbang mandi dan hanya anak laki-laki yang bisa mengubah pendiriannya. Karena sudah bertahun-tahun seperti itu, kami jadi terbiasa," ujar Kalavati dengan nada putus asa.
Kailash Singh mengakui tetangga-tetangganya di Desa Chatav sering mengejeknya. "Anak-anak mengolok-olok dan berteriak saya tidak mandi waktu saya naik sepeda di jalan desa," katanya.
"Banyak orang dengan karakter buruk mengejek. Mereka tidak memahami keputusan saya, tetapi saya tidak akan mengubah pendirian karena ini pilhan Tuhan, bukan saya," tuturnya.
Dia mengakui istrinya juga tidak menyukai keputusannya. "Akan tetapi, dia harus menolerir semua kesulitan yang harus saya hadapi. Lagipula saya melakukan "mandi api" setiap malam dan menghilangkan semua keringat," kilahnya.
Ritual "mandi api" yang disebutnya adalah mengisap mariyuana, berdoa pada Dewa Syiwa, dan menari mengelilingi api unggun.
Bagi Pooja si bungsu, tindakan ayahnya justru membuatnya populer. "Teman-teman di sekolah jadi penasaran dan ingin bertemu ayah. Mereka selalu bertanya bagaimana dia bisa hidup tanpa mandi selam beertahun-tahun," kata gadis 16 tahun itu.
Kailash hanya menyentuh air dengan mulut dan tangannya. "Saya tidak punya anak lelaki, jadi saya tidak akan mandi lagi. Mungkin saya akan mandi jika dilahirkan kembali," ujar Kailash.
0 komentar:
Posting Komentar