3 Juli 2011

Mengenal Kandungan Produk Perawatan Kulit



BIASANYA, wanita, membeli dan menggunakan produk perawatan kulit khusus untuk masalah kulit yang kita tuju, misalnya khusus untuk penghilang jerawat, melembabkan kulit, ataupun untuk memutihkan. Berbagai jenis merek beserta spesifikasinya terkadang masih membuat kita bingung untuk memastikan produk mana yang aman untuk kulit dan yang mengandung bahan-bahan yang tidak disarankan, atau bahkan berbahaya untuk kulit.
Tentu kita tidak ingin niat kita untuk merawat kecantikan kulit malah berbalik arah, dan merusak kulit kita sendiri, bukan? Untuk itu, banyak peneliti sudah sejak lama mempelajari berbagai macam kandungan yang umumnya digunakan dalam jutaan produk kecantikan yang beredar di pasaran. Jika kita sendiri membeli produk perawatan kulit, jenis apapun itu, sering kita lihat bermacam istilah kimiawi tercantum dalam keamasan produk tersebut.
Ya, kita memang berhak mengetahui kandungan di dalam produk yang kita beli, akan kah aman untuk kulit atau tidak. Sayangnya, hanya sedikit yang kita tahu mengenai makna kandungan di label kemasan-kemasan tersebut. Untuk itu, bersikap jeli saat memilih produk perawatan kulit sesuai tipe kulit kita teramat penting.
Setelah kita mengetahui tipe kulit kita, apakah tergolong kering, sensitif, berminyak atau normal kombinasi, tentu kita ingin cepat menemukan produk yang pas dengan kebutuhan kita. Tapi, alangkah baiknya jika kita ketahui dulu kandungan pada produk kecantikan apa yang baik dan tidak (atau cenderung berbahaya) untuk kulit kita. 
Pada umumnya, ada tiga macam bahan kimia yang harus Anda pastikan tidak terkandung dalam produk perawatan kulit Anda, yaitu, TEA, DEA dan MEA.
TEA adalah singkatan dari triethanolamine. Bahan kimia ini biasanya digunakan untuk menyeimbangkan tingkat PH atau kadar keasaman pada berbagai produk, seperti lotion, cleanser (susu pembersih), shampoo,moisturizer (pelembab), shaving cream (krim cukur) dan gel khusus perawatan mata.
Studi membuktikan TEA memicu sejumlah reaksi alergi dalam penggunaan produk tersebut. Selain itu, paparan zat TEA pada tikus yang diujicobakan pada laboratorium klinis membuktikan peningkatan pertumbuhan sel tumor pada hati.
Sedang DEA, atau diethanolamine, yang juga banyak ditemui pada sebagian produk shampoo dan lotion, ternyata bersifat karsinogenik (dapat menyebabkan kanker pada manusia).
Sementara MEA, atau monoethanolamine yang masih banyak ditemui pada krim perawatan kulit, ternyata sama halnya dengan DEA, yang bersifat karsinogenik.
Untuk Anda yang berkulit kering sebaiknya memilih produk yang mengandung alpukat, minyak esensial mawar, clamomile, horsetail dan rosehip seed oil. Selain itu boleh juga memilih produk yang mengandung chamomile, wortel, bergamot, minyak dari biji-bijian dan kacang-kacangan.
Bagi yang berkulit berminyak, akan baik bila produk perawatan kulitnya mengandung tea tree, witch hazel, calendula, Echinacea dan lemon myrtle. Dan bagi Anda yang berkulit normal dan kombinasi, pilihlah produk yang mengandung jojoba, calendula, chamomile, rosehip seed oil, lavender, olive oil dan orange peel oil.
Sementara jika Anda ingin menyamarkan noda pada wajah, gunakan produk perawatan kulit yang mengandung marshmallow, tea tree, witch hazel, thyme, Echinacea, lavender, green clay, lemon myrtle and plantain.

sumber:suara merdeka.com

0 komentar:

Posting Komentar