Hidup di dunia ini hanya sekali. Begitulah orang-orang sering bilang.  Dunia, adalah tempat kita menyiapkan bekal untuk akhirat nanti. Tak  bersiap-siap di dunia, maka ia akan rugi di akhirat. Ia takkan bisa  kembali lagi ke dunia. Karena, walaupun ia berjanji tuk beramal sholeh  di dunia, ia akan kembali terbuai dengan hawa nafsunya. Allah SWT  berfirman, "...Seandainya mereka dikembalikan ke dunia, tentu mereka  akan mengulang kembali apa yang telah dilarang mengerjakannya. Mereka  itu sungguh pendusta." (QS. Al-An'aam: 28)
Hidup di dunia ini  hanya sesaat. Layaknya pengembara yang beristirahat di bawah sebuah  pohon. Lalu, dia akan melanjutkan perjalanannya yang jauh. Begitulah  Rasulullah SAW mengibaratkan hidup ini. Tak lebih hanya seperti sebuah  tempat peristirahatan. 
Maka, manfaatkanlah waktu hidup kita  yang sesaat ini, untuk menanam amal sholeh sebanyak-banyaknya. Agar  kelak di akhirat nanti, kita bisa menuai hasil jerih payah kita itu.  Isilah hidup ini dengan hal-hal yang bermanfaat. 
Mungkin,  terkadang kita merasa berat untuk menyusuri jalan kebenaran. Seperti  mendaki tebing yang terjal. Namun, percayalah, setelah kita terbiasa  untuk melakukan amal kebajikan, kita akan merasa bernafsu untuk terus  menambah tabungan pahala kita. Berlari mendekat kepada Allah SWT.  Tatkala kita sudah mereguk minuman cinta yang telah dihidangkan-Nya,  kita akan semakin bernafsu lagi untuk mendekat dan terus mendekatkan  diri kepada Allah SWT. 
Janganlah kita terbuai dengan  tipuan-tipuan duniawi yang berserakan di muka bumi ini. Sadarlah bahwa  kita tak memiliki banyak waktu untuk menjalani hidup di dunia ini.  Apakah kita ingin melewati dunia ini dengan sia-sia? Tidak kan? Tentu  kita ingin, dengan waktu yang diberikan Allah SWT, kita mampu meraih  ridho dan surga-Nya. Bagaimana kita bisa meraih itu jika kita hanya  berpangku tangan, bahkan melakukan banyak maksiat tanpa bertobat? 
Raihlah  cinta-Nya, niscaya kita akan mendapatkan ketenteraman dalam kehidupan.  Betapa banyak orang kaya namun tidak tentram hidupnya. Itu karena mereka  telah jatuh cinta kepada dunia. Sehingga ia mengisi waktunya hanya  untuk menggapai dunia, bukan untuk meraih ridho-Nya. Semoga kita  dimasukkan dalam golongan orang-orang yang mencintai-Nya dan dicintai  oleh-Nya. Wallahu a'lam bish-shawwaab.
Penulis adalah sahabat Republika Online
 
 
 
 
 
 
 
0 komentar:
Posting Komentar