5 Mei 2013

Pergi Ke Tanah Kelahiran

Pergi mengunjungi tanah kelahiran mempunyai kesan tersendiri karena bisa mengenang masa kecil yang indah dan penuh kenangan.Beberapa hari yang lalu saya pergi ke tanah kelahiran jaraknya tak jauh dari rumah kira kira hanya 3km.

Setelah sampai dan minginjakan kaki di sana seperti waktu bergerak mundur jauh ke belakang menuju saat di mana masa kanank kanak dan menghabiskan waktu di sini.Suasana memang sudah berubah total tak seperti dulu banyak bangunan baru.Tapi ada satu yang tak berubah dari dulu sampai sekarang yaitu keramah tamahan para tetangga layaknya seperti saudara,turun dari motor langsung orang yang ada menyambut saya dengan senyuman penuh kegembiraan seperti bertemu tamu dari jauh nan di sana.Bangunan mushola tak jauh dari rumah masih seperti yang dulu hanya sedikit yang berubah.

Ku merasakan rasa hening dan kedamainan di sini ku ingin masa itu terulang kembali dan hadir di masa kini tapi semua mustahil karena waktu tak akan kembali barang sedetik pun.Ku telusuri setiap sisi rumah dari halaman depan samping hingga belakang.Di belakang terdengar percikan air dari sungai yang mengalir,tak jauh dari tempat ku berdiri , menambah semakin sejuk dan damai hati ini.

Saya dan keluarga memang telah lama meninggalkan tanah kelahiran jika tidak salah kami sekeluarga pindah tahun 1989 saat itu usia ku baru 5 tahun.Saat ini rumah tersebut di tempati kakek dari adik almarhum nenekku dan itu telah menjadi milik kakek,Beberapa bulan yang lalu baru saja di renovasi mendapat bantuan dari pemerintah dan yang mengerjakan warga sekitar secara gotong royong.Beberapa bulan setelah renovasi kakek meninggal karena usia yang lanjut dan sekarang yang menempati anaknya namun tak mesti anaknya tinggal di situ.Meskipun rumah telah di renovasi tapi tak menyurutkan tentang memory indah saat masih tinggal di situ

Saya akui warga sekitar mempunyai rasa empati yang tinggi terhadap sesama saling membantu dan saling mengingatkan.Inilah cermin masarakat indonesia yang sebenarnya jauh dari sifat individu yang hanya mementingan diri sendiri saling menjaga dalam ikatan persaudaraan tanpa mengenal apa dan siapa.

0 komentar:

Posting Komentar